Tuesday, February 27, 2007

Tahukah Anda: Mengapa 13 Dianggap Angka Sial?

Tahukah Anda: Mengapa 13 Dianggap Angka Sial?




imageDi seantero dunia terdapat bermacam-macam kepercayaan, mitos, dan legenda, yang tidak terhitung banyaknya. Bagi kaum rasionalis, kepercayaan- kepercayaan orang-orang tua ini seharusnya ikut mati sejalan dengan modernisasi yang merambah seluruh sisi kehidupan manusia. Namun demikiankah yang terjadi? Ternyata tidak.

Di dalam tatanan masyarakat modern, kepercayaan- kepercayaan tahayul ini ternyata tetap eksis dan bahkan berkembang dan merasuk ke dalam banyak segi kehidupan masyarakatnya. Kepercayaan- kepercayaan ini bahkan ikut mewarnai arsitektural kota dan juga gedung-gedung pencakar langit (Triskaidekaphobia/red).

Sebagai contoh kecil,
di berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang namanya lantai 13 dan 14. Menurut kepercayaan mereka, kedua angka tersebut tidak membawa hoki.


Di Barat, angka 13 juga dianggap angka sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Kalau kita perhatikan nomor-nomor di dalam lift gedung-gedung tinggi dunia, Anda tidak akan jumpai lantai 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung ‘loncat’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14. Fenomena ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia.

imageMengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntunga n? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.

Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi) , sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.

Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).

Penyisipan simbol angka 13 terbesar sepanjang sejarah manusia dilakukan kaum ini ke dalam lambang negara Amerika Serikat. The Seal of United States of America yang terdiri dari dua sisi (Burung Elang dan Piramida Illuminati) sarat dengan angka 13. Inilah buktinya:
imageimage-13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David.
-13 garis di perisai atau tameng burung.
-13 daun zaitun di kaki kanan burung.
-13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun.
-13 anak panah.
-13 bulu di ujung anak panah.
-13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit Coeptis’
-13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’
-13 lapisan batu yang membentuk piramida.
-13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.


Selain menyisipkan angka 13 ke dalam lambang negara, logo-logo perusahaan besar Amerika Serikat juga demikian seperti logo McDonalds, Arbyss, Startrek.Com, Westel, dan sebagainya. Angka 13 bisa dilihat jika logo-logo ini diputar secara vertikal. Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The Double Thirteen atau Double-13, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat menyerupai sebuah jendela (Windows), padahal sesungguhnya itu merupakan angka 1313.

Uniknya, walau angka 13 bertebaran dalam berbagai rupa, bangsa Amerika rupa-rupanya juga menganggap angka 13 sebagai angka yang harus dihindari. Bangunan-bangunan tinggi di Amerika jarang yang menggunakan angka 13 sebagai angka lantainya. Bahkan dalam kandang-kandang kuda pacuan demikian pula adanya, dari kandang bernomor 12, lalu 12a, langsung ke nomor 14. Tidak ada angka 13.

Kaum Kabbalis sangat mengagungkan angka 13, selain tentu saja angka-angka lainnya seperti angka 11 dan 666. Angka ini dipakai dalam berbagai ritual setan mereka. Bahkan simbol Baphomet atau Kepala Kambing Mendez (Mendez Goat) pun dihiasi simbol 13. Itulah sebabnya angka 13 dianggap sebagai angka sial karena menjadi bagian utama dari ritual setan.(Rz/eramuslim )

Tuesday, February 20, 2007

<center>Satu gereja masuk Islam benarkah? (kisah nyata)</center>

Satu gereja masuk Islam benarkah? (kisah nyata)

semoga ALLAH mengijinkan kita menjadi pemuda seperti beliau, Amiiin.....
Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22
Februari 06

Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di
Amerika.Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa
pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gerejayang terdapat di kampung tersebut.Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan,namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka.

Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan
penghor-matan lantas kembali duduk. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya. "Barulah pemuda ini beranjak keluar. Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta,
"Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim."
Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."Kemudian ia beranjak hendak keluar,namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya.
Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata,
"Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya,
  • a.. Sebutkan satu yang tiada duanya,

  • b.. dua yang tiada tiganya,

  • c.. tiga yang tiada empatnya,

  • d.. empat yang tiada limanya,

  • e.. lima yang tiada enamnya,

  • f.. enam yang tiada tujuhnya,

  • g.. tujuh yang tiada delapannya,

  • h.. delapan yang tiada sembilannya,

  • i.. sembilan yang tiada sepuluhnya,

  • j.. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,

  • k.. sebelas yang tiada dua belasnya,

  • l.. dua belas yang tiada tiga belasnya,

  • m.. tiga belas yang tiada empat belasnya.

  • n.. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!

  • o.. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?

  • p.. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?

  • q.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya?

  • r.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!

  • s.. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan apidan siapakah yang terpelihara dari api?

  • t.. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara daribatu?

  • u.. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!

  • v.. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"


  • Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan
  • a.. senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
    Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

  • b.. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra':12).

  • c.. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

  • d.. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

  • e.. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

  • f.. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.

  • g..Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk:3).

  • h.. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

  • i.. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan *

  • j.. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SW berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).

  • k.. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.

  • l.. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

  • m.. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

  • n.. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing. " (At-Takwir:18).

  • o.. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

  • p.. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf,yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami,lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepadamereka," tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

  • q.. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai." (Luqman: 19).

  • r.. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

  • s.. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

  • t.. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

  • u.. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

  • v.. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
    mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.


  • Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim tersebut.Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
    Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
    mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah.
    Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

    Mereka berkata,
    "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "
    Pendeta tersebut berkata,
    "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku
    takut kalian marah. " Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."
    Sang pendeta pun berkata, "
    Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah."

    Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memelukagama Islam. ALLAHU AKBAR! Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan
    Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**

    <center>LOWONGAN</center

    LOWONGAN

    Kesempatan ini akan diberikan kepada Semua orang
    tanpa pengecualian.
    Anda hanya perlu membaca dan mengerti.

    LOWONGAN UNTUK POSISI

    a. Anggota Syurga Dari Awal.
    b. Anggota Neraka Dari Awal.
    c. Anggota Neraka temporer Kemudian ditransfer ke
    Syurga.

    I. EMPAT KEUNTUNGAN LUMAYAN (untuk posisi a ):
    a. Nikmat kubur.
    b. Perlindungan di Padang Mahsyar.

    c. Keselamatan Meniti Sirath-al mustaqim.
    d. Syurga yang kekal abadi.

    WAKTU WAWANCARA/INTERVIEW
    Kapan saja secara adhoc mulai dari saat membaca
    iklan ini.
    LOKASI WAWANCARA/INTERVIEW:
    Dalam kubur (alam barzakh).

    SYARAT:
    - Tidak diperlukan ijazah
    - Tidak diperlukan pangkat atau sertifikat.
    - Tidak perlu bawa harta(yang banyak)
    - Tidak perlu berwajah cantik,ganteng,berbadan tegap
    atau seksi
    Hanya diperlukan bawa dokumen asli Iman dan Amal.
    Yang melakukan interview;Mungkar dan Nangkir.

    INI ،¦NIH BOCORAN PERTANYAAN INTERVIEW (6 Soal)
    1. Siapa Tuhan engkau
    2. Apa Agama engkau?
    3. Siapa nabi engkau?
    4. Apa Kitab engkau?
    5. Dimana Kiblat engkau?
    6. Siapa Saudara engkau?
    CARA MELAMAR:
    Tak perlu kemana-mana dan bersusah payah, Anda hanya
    menunggu jemputan yang
    berkaliber untuk menjemput
    anda. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja
    (mungkin sebentar lagi),
    namanya Izrail.

    TIPS UNTUK BERHASIL DALAM WAWANCARA TERTUTUP INI:
    I. Untuk Posisi (a):

    Hadist Hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal,
    yang bermaksud;
    Sabda Rasululloh SAW:
    °Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di
    dalam kubur,
    sesungguhnya jenazah itu mendengar suara sandal
    orang-orang yang
    mengantarnya ke kuburan pada saat mereka
    meninggalkan tempat itu. Jika mayat
    itu seorang muslim, maka sholat
    yang dilakukannya ketika beliau masih hidup akan
    diletakkan di kepalanya,
    puasanya diletakkan di sebelah kanannya,
    zakatnya diletakkan di sebelah kirinya dan amalan
    kebajikan sedekah,
    silaturrohim, masalah kebajikan dan ihsan
    diletakkan di ujung kedua kakinya. Ia akan didatangi
    malaikat dari bagian
    kepala, maka sholat itu berkata kepada
    malaikat: dari bagianku tidak ada jalan masuk.
    Kemudian malaikat berpindah
    ke sebelah kanan, maka puasa berkata
    kepadanya: dari bagianku tidak ada jalan masuk.
    Kemudian malaikat berpindah
    ke sebelah kiri, maka zakat berkata
    kepadanya: dari bagianku tidak ada jalan masuk.
    Kemudian dia didatangi dari arah ujung kakinya dan
    berkatalah amal
    kebajikan: di bahagianku tidak ada jalan masuk.
    Maka malaikat berkata kepadanya: Duduklah kamu.
    Kepadanya (mayat)
    diperlihatkan matahari yang sudah mulai terbenam,
    lalu malaikat bertanya
    kepada mayat itu: Apakah pandangan
    kamu tentang seorang laki-laki (Muhammad) yang kamu
    dahulu sentiasa
    berbicara tentang dia, dan Dan bagaimana
    kesaksian kamu kepanya? Maka mayat itu berkata:
    Tinggalkan aku sebentar, aku
    hendak sembahyang. Malaikat
    berkata: sesungguhnya engkau akan mengerjakan sholat
    (boleh saja) tetapi
    jawab dahulu apa yang kami tanyakan
    ini. Apakah pandangan kamu tentang seorang laki-laki
    (Muhammad) yang dahulu
    kamu selalu berbicara tentang dia;
    dan bagaimana kesaksian kamu kepadanya?
    Maka berkata mayat itu: Laki-laki itu Nabi Muhammad
    saw dan aku bersaksi
    bahwa nabi Muhammad saw itu ialah
    utusan Alloh yang membawa kebenaran dari Alloh SWT.
    Maka malaikat berkata
    kepada mayat itu; Demikianlah kamu
    dihidupkan dan begitu juga kamu dimatikan dan dengan
    demikian juga kamu
    dibangkitkan semula di akhirat, Insya
    Alloh. Kemudian dibukakan baginya satu pintu
    disyurga, maka dikatakan
    kepadanya itulah tempat kamu dan itulah
    janji Alloh pada kamu dan kamu akan berada di
    dalamnya. Maka bertambah
    gembiralah mayat itu. Kemudian
    dilapangkan kuburnya seluas 70 hasta dan
    disinari cahaya baginya،±
    >
    Wah،¦،¦Nampaknya pertahanan kita perlu kuat
    nich،¦،¦،¦dari semua penjuru
    (kepala,kanan, kiri dan ujung kaki). !

    II. Untuk posisi (b) tidak diperlukan belajar, gak
    usah berpikir, hiduplah
    sesuka anda.Wallahu- a،¯lam.

    III. Untuk posisi (c) hanya diperlukan ibadah ala
    kadarnya (asal ucapin
    kalimat Tauhit), dan hidup sesuka
    anda،¦..Wallahu-a،¯lam.








    ==================================)|(==================================
    "Sesungguhnya orang yg paling baik diantara kamu adalah yang paling bermanfaat bagi lingkungannya." ::Al-Hadist::

    .:Luruskan niat, Sempurnakan ikhtiar, Tingkatkan Tawakkal:.
    .:Straight your plan, Complete your effort , Raise your Tawakkal:.

    ::Milis ini adalah milis Forum Muslim dan Muslimah Angkatan 99 Politeknik Negeri Jakarta::

    Kebiadaban Tentara Amerika

    Kebiadaban Tentara Amerika

    "Mereka memperkosaku seperti ini !"


    Artikel ini ditujukan untuk setiap muslim yang masih memiliki darah mengalir di nadinya

    Nadia adalah salah satu korban tentara Amerika di penjara Abu Ghraib. Dia ditangkap tanpa alasan. Ketika dia dibebaskan dari penjara, tidak langsung kembali ke pangkuan keluarganya sebagaimana kebanyakan tahanan lainnya yang telah mengalami hal buruk, meskipun ketika dia telah terbakar oleh api penindasan dan kerinduan pada keluarganya.

    Nadia kabur dengan segera setelah dia meninggalkan penjara, bukan karena perasaan malu yang akan diterimanya karena sejumlah kejahatan yang dilakukannya, akan tetapi karena apa yang telah dialami olehnya dan wanita Iraq lain yang tertangkap, yaitu pemerkosaan dan penyiksaan yang dilakukan oleh tentara Amerika di penjara Abu Ghraib. Dinding penjara mengungkapkan banyak cerita tragis, namun apa yang dikisahkan Nadia merupakan kebenaran hidup dan sekaligus neraka hidup.

    Nadia memulai ceritanya:

    "Aku sedang mengunjungi salah seorang kerabatku, kemudian tiba-tiba tentara Amerika memasuki rumahnya dan mulai menggeledah rumah itu. Mereka menemukan beberapa senjata ringan. Maka merekapun menangkap semua orang yang berada di rumah itu termasuk aku. Aku mencoba menjelaskan pada penerjemah yang menyertai patroli Amerika bahwa aku hanyalah seorang pengunjung. Akan tetapi pembelaanku gagal. Aku kemudian menangis, memohon pada mereka, sampai hilang kesadaran karena takut ketika mereka membawaku ke penjara Abu Ghraib.

    Nadia melanjutkan: "mereka menempatkanku sendirian di sebuah sel penjara yang gelap dan kotor. Aku berharap aku akan segera dibebaskan, utamanya setelah penyelidikan terbukti aku tidak melakukan kejahatan".

    Nadia menjelaskan sambil air matanya mengalir ke pipinya, sebuah pertanda betapa banyak dia telah mengalami penderitaan.

    "Hari pertama sangat menyusahkan. Selnya berbau tidak sedap, lembab dan gelap, kondisi ini membuatku semakin lama semakin takut. Suara tertawa prajurit di luar sel semakin membuatku ketakutan. Aku khawatir akan apa yang menimpaku nanti. Untuk pertama kalinya aku merasa berada dalam cengkraman situasi yang sulit dan aku telah memasuki sebuah dunia yang tidak dikenal yang aku tidak akan pernah keluar darinya.

    Ditengah beraneka ragamnya perasaanku saat itu, aku mendengar suara seorang tentara wanita Amerika berbicara dalam bahasa Arab. Dia berkata kepadaku: "Aku tidak mengira penjual senjata di Iraq adalah wanita." Ketika aku mulai mencoba menjelaskan kepadanya kondisi yang sebenarnya, dia memukulku dengan kejam. Aku menangis dan berteriak "Demi Allah ! aku dianiaya, demi Allah ! aku dianiya"

    Tentara wanita itu menghujaniku dengan cacian dengan cara yang belum pernah aku bayangkan bisa terjadi atau aku akan diperlakukan seperti itu dalam keadaan apapun selamanya. Kemudian dia mulai menertawakanku sambil mengatakan bahwa dia telah memonitorku sepanjang hari dengan satelit, dan bahwa mereka mampu melacak musuh-musuh mereka meskipun sedang berada di dalam kamar tidur mereka sendiri dengan teknologi Amerika.

    Kemudian dia tertawa dan berkata, "Aku mengawasimu ketika kamu bercinta dengan suamimu." Aku menjawab dengan suara kebingungan "Tapi aku belum menikah".
    Dia memukuliku selama lebih dari 1 jam dan dia memaksaku minum segelas air, yang kemudian kuketahui mereka memberi obat di air itu. Aku mendapatkan kembali kesadaranku setelah 2 hari dalam keadaan telanjang. Segera aku tahu jika aku telah kehilangan sesuatu yang hukum apapun di dunia tidak akan mampu mengembalikannya kepadaku lagi. Aku telah diperkosa. Aku kemudian histeris tak terkontrol, dan aku mulai memukulkan kepalaku dengan keras ke tembok sampai lebih dari lima tentara Amerika yang dikepalai tentara wanita itu memasuki sel dan mulai memukuliku, kemudian mereka memperkosaku bergantian sambil tertawa-tawa dan menperdengarkan musik dengan keras.

    Hari demi hari skenario pemerkosaan terhadapku diulangi. Dan setiap hari mereka menemukan cara baru yang lebih kejam dibanding dengan yang sebelum-sebelumnya. "

    Nadia mulai menjelaskan perbuatan mengerikan dari Amerika bajingan:

    "Setelah sekitar satu bulan, seorang tentara negro memasuki selku dan melemparkan 2 potong pakaian militer Amerika kepadaku. Dalam bahasa Arab yang lemah dia mengatakan agar aku memakainya. Setelah dia menutup kepalaku dengan kantong hitam, dia menuntunku ke toilet umum yang ada pipa untuk air dingin dan panas, dan dia memintaku untuk mandi. Kemudian dia menutup pintu dan pergi.

    Aku menjadi sangat lelah dan merasakan kesakitan, tanpa mempedulikan banyaknya memar di tubuhku aku menuangkang sejumlah air ke badanku. Sebelum aku selesai mandi, tentara negro tadi masuk ke dalam. Aku ketakutan dan memukul wajahnya dengan mangkok air. Namun dia sangat kuat, dia memperkosaku dengan kejam dan meludahi mukaku, kemudian dia pergi dan kembali lagi dengan 2 tentara yang membawaku kembali ke sel.

    Perlakuan seperti itu terus berlanjut, yang paling parah kadang aku diperkosa sampai 10 kali dalam sehari, membuat kesehatanku sangat buruk."

    Nadia berlanjut mengungkapkan perbuatan Amerika yang mengerikan terhadap wanita-wanita Iraq, dia berkata:

    "Setelah lebih dari 4 bulan, seorang tentara wanita datang, dan aku menyimpulkan dari percakapannya dengan tentara lainnya jika namanya adalah Mary. Dia berkata kepadaku "sekarang kamu memiliki kesempatan emas, karena seorang petugas yang memiliki posisi tinggi akan mengunjungi kita hari ini. Jika kamu menghadapinya dengan sikap yang positif kamu akan dibebaskan, terutama karena kami sekarang yakin kamu tidak bersalah."
    Aku menjawab, "Jika kalian yakin aku tidak bersalah, mengapa kalian tidak membebaskan aku?"

    Dia menjerit dengan gelisah, "Satu-satunya yang menjamin terbebasnya kamu adalah sikap positifmu terhadap mereka."

    Dia membawaku ke toilet umum, dan dia mengawasiku mandi sambil membawa tongkat tebal untuk memukulku jika aku tidak melakukan perintahnya. Kemudian, dia memberiku make up, dan memperigatkanku untuk tidak menangis dan merusak make up ku. Lalu dia membawaku ke sebuah ruangan kosong yang di situ tidak ada apapun kecuali sebuah penutup lantai. Setelah satu jam dia datang dengan ditemani 4 tentara dengan memegang kamera. Dia melepas bajunya dan mulai menggangguku seoalah-olah dia adalah seorang lelaki. Tentara lainnya tertawa dan memperdengarkan musik yang ribut, mengambil photoku dalam berbagai pose, dan mereka menunjuk-nunjuk wajahku. Yang wanita menyuruhku tersenyum, jika tidak dia akan membunuhku. Dia mengambil pistol dari salah satu temannya dan menembakkan empat peluru di dekat kepalaku seraya bersumpah bahwa peluru yang kelima akan ditembakkan tepat di kepalaku.

    Setelah itu, keempat tentara lainnya memperkosaku secara bergantian sampai aku kehilangan kesadaranku. Ketika kesadaranku pulih aku menemukan diriku di sel dengan bekas-bekas gigitan, kuku dan rokok ada di sekujur tubuhku."

    Nadia berhenti bercerita tentang tragedi yang menimpanya untuk menyeka air matanya, kemudian dia melanjutkan lagi: "Kemudian suatu hari Mary datang dan mengatakan kepadaku bahwa aku kooperatif dan akan dibebaskan setelah aku menonton film yang mereka rekam. Aku merasa sakit setelah menonton filmnya, dan Mary mengatakan, "Kamu telah diciptakan hanya untuk membuat kami bersenang-senang" . Saat itu aku menjadi sangat marah dan aku menyerangnya meskipun aku takut akan reaksinya, aku akan membunuhnya kalau saja tentara lain tidak turut campur. Ketika para tentara melepaskanku, Mary menghujaniku dengan pukulan, kemudian mereka meninggalkanku.
    Setelah kejadian itu, tidak ada seorangpun yang menggangguku selama lebih dari satu bulan. Aku menghabiskan masa itu dengan beribadah dan berdoa pada Allah Ta'ala yang memiliki seluruh kekuatan untuk menolongku.

    Mary datang dengan beberapa tentara yang memberiku pakaian yang kukenakan ketika mereka menangkapku dan membawaku ke sebuah mobil Amerika. Kemudian mereka melemparkanku di sebuah jalan raya setelah memberiku 10.000 dinar Iraq.

    Aku pergi ke sebuah rumah yang berdekatan dengan tempat aku dibuang, dan untuk mengetahui reaksi keluargaku, aku memilih mengunjungi salah seorang kerabatku supaya mereka mengetahui apa yang telah menimpaku ketika menghilang. Aku mengetahui bahwa saudaraku telah memasang papan tanda duka untukku selama lebih dari 4 bulan, mereka menganggapku sebagai orang yang sudah mati.

    Aku memahami jika tikaman malu sudah menungguku. Maka, aku pergi ke Baghdad dan menemukan sebuah keluarga yang baik yang menampungku, dan aku bekerja pada keluarga ini sebagai pembantu dan guru privat bagi anak-anaknya.

    Nadia terheran dalam kesakitan, penyesalan dan kemarahan:

    "Siapa yang akan memuaskan dahagaku? Siapa yang akan mengembalikan keperawananku? Apa salah keluarga dan familiku? Aku mengandung seorang bayi, bahkan akupun tidak tahu siapa ayahnya."

    Dan Nadia mengakhiri ceritanya sampai di sini.

    Apakah Amerika hanya memperkosa Nadia ataukah mereka memperkosa seluruh pria dan wanita di Ummat Islam ? Nadia adalah saya dan anda, istrimu dan juga istriku, saudarimu dan juga saudariku, ibumu serta ibuku. Dimanakah para pembela kesucian Islam! Dimanakah para pembela Islam!

    "Mungkin masih banyak kisah menyesakan dada, bagi kita ummat Islam. Mungkin masih ada Nadia-Nadia lain di dalam penjara penuh penjaga babi dan kera berbangsa Amerika. Dimanakah kalian, jikalau kalian tidak tersentuh dengan cerita saudari kita, marahkah kalian dengan perlakuan manusia-manusia yang lebih kotor dari binatang ternajis sekalipun, bahkan mungkin mereka menjadi yang paling hina di Dunia dan Akhirat. Bangunlah wahai ummat!! Tidur kalian sudah terlalu lelap!!"

    Sumber: lahaonline.com

    http://alqoidun. net/news_ detail.php? aid=30
    Keberhasilan Itu

    Keberhasilan Itu

    Oleh : Fery Ramadhansyah*

    Kata orang, perbedaan yang paling kontras antara anak sekolahan dengan yang tidak (tuna aksara: red) adalah satu yaitu ujian. Itulah yang dijadikan barometer setiap orang untuk mengetahui seberapa tangguhnya ia. Siapapun orangnya belumlah bisa dikatakan kapabel di satu bidang sebelum orang tersebut benar-benar melewatinya. Baik yang berbentuk tulisan ataupun lisan. Yang pasti substansi dari keduanya tidak terlepas dari yang namanya pembuktian.

    Hal yang sama, juga dapat kita temui seperti yang dideskripsikan Al-quran. Kita lihat bagaimana Allah Swt. memberikan pernyataan dalam bentuk istifhamiyah (introgatif) mengenai eksistensi iman (QS.29:2). Simple namun memiliki kedalaman makna yang mengandung nilai tantangan. Sama halnya juga dengan cerita tentang mu'jizat Al quran. Untuk membuktikan keotentikannya Dia menantang semua pihak yang meragukannya agar membuat yang semisal (Qs.2:23). Intinya, ujian sering dijadikan barometer setiap hal yang ingin diakui. Hingga tercapailah yang dinamakan keberhasilan.

    Tapi apakah keberhasilan itu mutlak sebagai produk orang-orang yang bisa lolos dari serentetan ujian yang ada. Berarti konsekuensi logisnya bagi mereka yang gagal, keberhasilan hanya sebuah fantasi. Tidak lebih dari angan-angan yang enggan bersahabat dan hanya bisa disaksikan dari kejauhan. Terutama bagi mereka yang menyikapi kegagalan sebagai momok dan terus meyesali tanpa ada sikap untuk memperbaiki.

    Mari koheresikan hal itu dengan kondisi yang ada dikalangan insan akademis seperti kita saat ini. Beberapa pekan lalu misalnya, kita telah melihat hasil simulasi studi selama setahun. Setelah hampir dua bulan otak ini dijejali dengan materi-materi ujian, saatnya kita melihat sejauh mana keberhasilan diperoleh. Pastinya, tidak semua bernasib sama (najah atau rasib: red).

    Terlepas takdir yang kita peroleh, sekarang pastikan apakah kita benar-benar telah memperoleh keberhasilan "sebenarnya". Menurut hemat penulis, walaupun dua lebel –najah dan rasib- itu merupakan pilihan, namun pada dasarnya ia terklasifikasi dalam satu istilah. Penulis cenderung mengatakan “ini nasib”. Dan nasib itu terikat menjadi satu ikatan yang disebut bala' (musibah). Karena Al-quran sendiri membagi bala' menjadi dua; ada yang baik dan ada yang buruk. Tergantung bagaimana menyikapi keduanya secara proposional.

    Bicara soal bala' itu sendiri tentu lebih sering diindikasikan pada sifat yang negatif. Kaitannya dengan persoalan yang kita bicarakan di atas, maka orang-orang yang rasib lah yang berhak disebut mendapat musibah. Sebaliknya, yang najah merasa terlepas dari istilah tersebut dan cenderung manamainya dengan nikmat. Makanya ketika stempel nikmat itu sudah melekat, terkadang banyak yang lupa bahwa sebenarnya nikmat juga merupakan bala'. Sehingga ia merasa bahwa ia telah berhasil dangan perolehan nikmat tersebut.

    Oleh karena itu, seorang yang bijak tidak hanya menilai sebuah keberhasilan dengan kejap mata. Tapi jauh dari pada itu, ia bisa mengomparasikan antara ilmu dangan amalnya. Kalau penulis boleh merumuskan formula keberhasilan maka bentuknya seperti ini: {ilmu + amal = keberhasilan}. Atau dalam rumus lain; teori dan praktek berbanding sejajar dengan sikap.

    Dengan menggunakan rumusan tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa keberhasilan merupakan refleksi sikap. Dengan kata lain seseorang yang najah kalau dia merasa puas dengan apa yang ada, dan mengalami stagnasi maka saat itu ia belum bisa dikatakan berhasil. Terlebih lagi, jika ia terperangkap oleh dekadensi yang timbul dari suasana, maka dialah orang yang gagal sebenarnya.

    Begitu juga dengan yang rasib. Seandainya sikap yang diaplikasikan berupa progresifitas, maka sebenarnya ia telah memperoleh keberhasilan. Karena bisa mengidentifikasi masalah yang sebenarnya. Soalnya masalah yang terbesar bukan pada takdir yang kita peroleh, tapi bagaimana sikap kita terhadap keduanya. Barulah orang itu bisa dikatakan berhasil.

    Sebagai catatan akhir bagi penulis, saya lebih setuju memakai teori relativitas seperti yang dikemukakan Einsten.-walaupun kurang tau pastinya- untuk sebuah penentuan berhasil atau tidaknya kita dalam ujian. Dan menyetir juga konsep kompetitif dalam hidup seperti yang disebut Al-quran (QS.2:148). Juga yang terpenting sikap qona’ah dalam semua pemberian (QS.14:7).

    Wallahu a'lam.

    *penulis Mahasiswa Azhar fakultas syariah.

    Wednesday, February 14, 2007

    Syariat Islam; Antara Mitos Dan Realita

    Syariat Islam; Antara Mitos Dan Realita

    Prolog

    Setelah ‘muak’ diotoriteri, bosan berdemokrasi, ‘kapok’ cekikan bunga riba, resah oleh kejahatan, kesal dengan kepura-puraan, lalu bingung… “fa aena tazdhabûn?!”
    Sementara, mencari kebenaran Islam ibarat memungut jarum di tumpukan jerami. Selain sulit, juga ditakut-takuti.

    Musuh Islam terus mendramatisir kesan seram bila hukum Islam diterapkan. Mungkinkah Islam yang pernah menguasai dunia hampir satu millennium, tidak memiliki aturan jelas dan detail dalam urusan kenegaraan? Bagaimana sebenarnya esensi hukum Islam, yang ibarat buah manis, namun acapkali dibilang busuk oleh banyak orang?
    Berangkat dari hal di atas, mari kita coba telusuri adigium pemikiran internal maupun eksternal umat Islam. Karena hanya dengan itu, kita dapat merumuskan sebuah konsep yang konprehensif, dalam mengusung agenda penerapan syariat Islam.

    Mitos Tentang Syariat

    Dari kajian sementara ditemukan, bahwa agenda penerapan syariat Islam mendapat kendala, sebagai akibat munculnya mitos yang tidak jelas. Atau, bisa juga disebut sebagai syubhat, yang tentu mempengaruhi keyakinan terhadap keniscayaan penerapan syariat. Bila diuraikan satu per satu, maka akan muncul daftar panjang. Tapi, yang paling dominan, ada empat poin:1. Tidak relevan

    Mitos yang mempertanyakan apakah penerapan syariat Islam masih relevan dengan ruang dan zaman kita yang terus berubah? Dapatkah Islam menjawab tantangan problematika zaman modern yang sangat rumit dan kompleks ini? Mitos ini mempertanyakan kelayakan Islam sebagai sebuah konsep hidup. Secara substansial, mampukah ia mengatur kehidupan masyarakat modern sebagaimana telah dilakukan oleh ideologi-ideologi lain?

    2. Tidak manusiawi

    Mitos yang mempertanyakan sisi kemanusiaan hukum Islam. Khususnya, terkait hukum pidana. Menurut mereka, pidana Islam sangat kejam. Bukankah hukum qishâsh bagi pembunuh, potong tangan bagi pencuri, atau rajam bagi pezina terlalu kejam dan tidak manusiawi untuk ukuran zaman kini? Perzinaan, dalam hukum positif tidak dikategorikan sebagai tindak pidana, justru dianggap kasus pidana dalam hukum Islam? Bukankah dengan demikian, syariat Islam dicap sebagai hukum tangan besi dan cenderung berdarah-darah?

    3. Masyarakat tanpa dosa

    Mitos yang terkait dengan persepsi masyarakat Islam sebagai “komunitas malaikat”. Sehingga penerapan syariat hanya akan memunculkan kesan kehidupan yang terlalu rigid, suci, dan relatif tanpa dosa. Sebuah dunia, yang hanya dimiliki malaikat, dan tidak sesuai dengan fitrah asli manusia yang rentan dosa & dunia hitam. Seberapa kuatkah mereka dapat bertahan hidup dalam sistem yang menerapkan standar moral tinggi? Mitos ini membuat mereka tidak yakin untuk bisa bertahan.

    4. Disintegrasi nasional

    Mitos politik historis yang menganggap bahwa penerapan syariat Islam sebagai ancaman bagi integritas nasional. Khususnya dalam masyarakat plural secara etnis, agama dan budaya, seperti Indonesia. Mitos ini, pada akhirnya mempertentangkan Islam dengan nasionalisme. Karenanya, setiap ada usaha menerapkan syariat Islam, dikategorikan sebagai tindakan yang tidak nasionalis?
    Selain empat mitos di atas, ada lagi satu keraguan. Yaitu, seandainya Islam masih relevan dengan konteks zaman modern, dan bisa memunculkan masyarakat suci seperti malaikat serta integrasi nasional bangsa dapat dipertahankan, atau bahkan lebih solid, Sudah adakah negara Islam yang dapat dijadikan model untuk itu? Bila ada, dapatkah negara tersebut dikatakan lebih baik dibanding negara-negara sekuler-modern seperti Amerika Serikat, Eropa atau Jepang?

    Bukan Sekedar Apologi

    Mitos-mitos di atas terus berkembang. Namun, kita juga harus sadar, bahwa jawaban apapun yang kita berikan, tidak dengan sendirinya akan menjamin adanya penerimaan menyeluruh terhadap tuntutan penerapan syariat Islam, sekalipun jawaban kita dapat memuaskan semua pihak. Karena itu, sikap apologi tidak efektif. Kita akan tampak tidak percaya diri ketika hanya menyibukkan diri dengan memberikan jawaban pembelaan.

    Kita bisa saja menjawab mitos pertama dengan menjelaskan, bahwa Islam telah berhasil membangun sebuah peradaban besar yang memenuhi ruang sejarah manusia sepanjang satu millenium. Bagaimana peradaban itu kemudian menjadi referensi utama bagi kemajuan peradaban Barat saat ini. Sukses sejarah itu tetap bisa diulang karena institusi ijtihîd dalam Islam adalah rahasia besar yang dapat mempertahankan relevansi Islam dengan berbagai perubahan yang terjadi sepanjang kurun sejarah manusia.

    Kita juga bisa menjawab mitos kedua, dengan menjelaskan akar persoalan. Bahwa hukum berfungsi mengurangi angka kriminalitas, dan betapa efektifnya hukum pidana Islam melakukan fungsi itu. Pembuktian tindak pidana zina misalnya, betapa manusiawinya, karena sistem pembuktiannya mengharuskan adanya empat saksi. Syarat itu tentu sangat berat dalam kasus perzinaan biasa. Karena sulit sekali membayangkan, bahwa ada seseorang yang berzina dan disaksikan empat pasang mata sekaligus, kecuali kalau mereka sedang memproduksi film porno, atau sedang mengadakan pesta seks. Untuk kasus ini, pelakunya tentu saja bukan sekedar pezina, tapi telah berubah menjadi institusi yang menyebarkan perzinahan, dan karenanya dapat dikategorikan sebagai perusak (ifsâd) masyarakat.

    Kita juga bisa menjawab mitos ketiga, dengan menjelaskan sisi manusiawi masyarakat Madinah di zaman Rasulullah Saw. Masyarakat Islam bukanlah masyarakat malaikat yang ‘sok suci’ tanpa dosa. Bahkan di antara mereka yang dibina langsung oleh Rasulullah Saw, dan di saat al-Qur'an masih turun membimbing mereka, tetap saja ditemukan kasus perzinaan. Islam berusaha menekan jumlah pelanggaran. Tindakan kriminal akan tetap ada, tapi dengan porsi yang sangat rendah. Dan itu merupakan indikator keamanan dan kenyamanan sosial yang diperlukan seluruh manusia.

    Kita juga masih bisa menjawab seabrek mitos lain. Tapi selama jawaban itu masih dalam kerangka apologi, maka tak akan pernah menghasilkan penerimaan luas dan menyeluruh terhadap tuntutan penerapan syariat.

    Epilog
    Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai terobosan, guna membahasakan tuntutan kita:

    Pertama,, kita perlu menunjukkan political will yang jujur dan kuat, bahwa kita secara personal komitmen ingin menerapkan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Isu ini tidak diangkat sekedar jargon politik untuk meraup suara umat Islam dalam pemilu.

    Kedua, memenangkan wacana publik. Menjelaskan Islam apa adanya sebagaimana Ia diturunkan. Islam dengan kerangka sistem yang lengkap, komprehensif, moderat, penuh keseimbangan, merupakan rahmat bagi manusia.
    Ketiga, gunakan bahasa realita. Karena ia tak dapat dibantah. Sukses perbankan syariah misalnya, jauh lebih konkrit membuktikan keunggulan sistem ekonomi Islam dibanding seribu buku yang ditulis. Memakai bahasa kenyataan memaksa kita mensinergikan antara keunggulan sistem Islam dengan kehandalan SDM Muslim. Dengan kata lain, sudahkah diri kita merepresentasikan kecanggihan Islam?

    by:Muzakkir Muhsin Thaha

    Ibu

    by: sayyid hanafie**



    Ibu…
    Bagaikan matahari ketika siang, menyinari alam yang membuat indah, menghadirkan semangat juang dalam terang, bahkan ia mampu merubah air yang tenang menjadi ombak yang mengganas dengan air matanya.
    Ibu…
    Bagaikan bulan di malam hari, melindungi alam dengan sinarnya yang redup, cahayanya mendatangkan kedamaian dalam jiwa, senyumannya pun seakan mampu meruntuhkan bintang- bintang yang sedang asyik bernyanyi.
    Ibu…
    Kau ibaratkan payung,
    yang luntur karena memayungiku
    didalam panasku dan hujanku
    kau rela
    berkelahi melawan senyum,
    melupakan letihmu,
    hanya demi cintamu kepada anakmu
    Ku tertawa mengenangmu ibu…
    Ku menangis mengenangmu ibu…
    Ibu…
    Kulihat kerut pipimu dalam mimpiku
    Ku dengar suaramu antara sadarku
    Aku tau ibu…
    Kau selalu menangis merinduiku
    Menatap sayu tak bertepi
    Mengaharap anakmu datang kembali
    Maafkan aku ibu…
    Aku selalu menumpahkan air matamu,
    Aku telah merampas jari- jari kecil
    yang selama ini membuatmu tegak berdiri ibu…
    aku telah menggores luka dihatimu..
    maafkan aku ibu…
    aku harus jauh darimu ibu…
    aku harus jauh darimu ibu…
    akan ku buktikan padamu ibu…
    bahwa aku pulang bukan lagi sebagai pengecut
    akan ku katakana pada dunia…
    bahwa aku adalah anak ibuuu...
    oh tuhan…
    dimanakah engkau tuhan…
    ku ingin lihat ibuku tuhan…
    Aku tahu ya Allah…
    Hatinya trus bertanya
    Apakah aku sudah makan…?
    Apakah aku sudah minum…?
    Apakah aku sudah mandi…?
    Apakah yang sedang aku lakukan…?
    Kau juga selalu bertanya tentang hari- hariku ibu…
    kutumpahkan lautan air mataku tuhan…
    harapku mengiringi do'aku tuhan…
    sayangilah ibuku tuhan…
    jauhkanlah dia dari hal yang membuatmu jauh tuhan…
    ku menangis ibu…
    ku tersenyum ibu…

    Status Ahli Kitab

    Status Ahli Kitab

    (Studi Objektif Dalam Menyikapi Fatwa PARAMADINA)
    Muhammad Arifin el-Jahari

    “Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin kepada mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan makud berzina dan tidak pula menjadikannya gundik-gundik….” (QS. Al Maidah: 5).

    Ahli Kitab adalah orang-orang Nashrani dan Yahudi, begitu para ulama menafsirkannya. Mereka mempunyai sejarah yang cukup panjang sebelum Islam. Nabi Isa as. dan Musa as. dipercayakan oleh Tuhan untuk menjadi panutan dan pemimpin mereka dalam hal menjalankan perintah-perintah Agama. Menurut al-Qur’an dan Kitab asli mereka (masih dalam doktrin Islam), Nabi Isa as. dan Musa as., hanyalah Nabi sementara yang akan turun Nabi terakhir guna menyempurnakan ajaran Tuhan di muka bumi. Sepantasnya seorang Nabi terakhir akan menentukan corak umatnya, dia (dengan wahyu Allah) bisa saja merobah ajaran-ajaran sebelumnya, mengoreksi kesalahan dan kekeliruan masa lalu.

    Namun, hal ini hanya sebatas angan belaka, rakyat israel yang terkenal dengan ke-keraskepala-annya itu tidak mau tunduk kepada Nabi terakhir yang telah dijanjikan Allah dalam kitab mereka, padahal sudah jelas bukti-bukti yang telah dikemukakan. Pada awalnya, mereka berprasangka bahwa Nabi terakhir yang akan datang itu adalah dari bangsa Israel sendiri, setelah melihat kenyataan yang ada, bahwa Nabi terakhir itu dari bangsa arab, mereka tidak mengakui hal itu. Agaknya sifat fanatik kebangsaan tertanam kokoh di lubuk hati mereka, sampai-sampai ada istilah di agama Yahudi yang sangat terkenal ‘bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa pilihan Tuhan’. Al-Qur’an juga menjelaskan ‘berapa banyak Nabi yang diutus Allah kepada mereka yang mereka bunuh?’

    Di zaman Nabi Saw. mengemban tugas guna menyampaikan risalah kepada manusia, tidak lepas juga dari ancaman kejahatan mereka. Pada saat Nabi Saw. hijrah ke Madinah, di situlah beliau berhadapan dengan para Ahli Kitab. Mungkin kita masih inggat perang Ahzab yang sangat dahsyat itu, walaupun sebenarnya tidak terjadi peperangan, namun dengan jumlah mereka yang cukup besar (gabungan antara beberapa golongan) membuat hati sebagian orang Islam (munafiq) gentar, sehingga lari terbirit-birit menuju kampung halamannya untuk menyelamatkan diri. Setelah itu, terjadi lagi peperangan dengan Bani Quraizhah (para Ahli Kitab), kaum Muslimin memukul telak mereka sampai ribuan dari mereka tewas terbunuh. Sudah beginipun mereka masih saja tetap kafir dan sombong, tidak mau mengakui eksistensi Islam sebagai agama perpanjangan agama mereka.

    Walaupun keadaan mereka yang sedemikian rupa, namun Islam tetap saja berpandangan baik dengan eksistensi agama mereka. Terbukti Islam membolehkan orang-orang mukmin untuk memakan sembelihan mereka (walaupun dengan menyebut nama Tuhan mereka) dan menikahi wanita yang baik-baik (menjaga diri) dari mereka. Allah SWT. berfirma: ‘… Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-kitab sebelum kamu …’. (QS: al-Maidah: 5). Pada suatu hari Abu Darda’ ra. ditanya tentang seekor kibas yang disembelih atas nama kanisah (gereja), mereka bertanya; 'apakah kami boleh memakannya?' Abu Darda’ ra. menjawab: ‘hal itu dimaafkan, mereka itu Ahli Kitab, makanannya halal bagi kita dan makanan kita halal pula bagi mereka. Dan Abu Darda’ ra. menyuruh untuk memakannya. (Riwayat at-Thabari). Imam Malik ditanya tentang hal yang sama dan beliau mengatakan: ‘aku membencinya dan tidak ku haramkan’. (DR. Yusuf el-Qordhawi, 2002: 57-58). Dari ayat di atas Allah juga menjelaskan boleh menikahi perempuan Ahli kitab secara umum.

    Umar ibnu al-Kaththab ra., tatkala memimpin sebuah Khilafah pernah mengeluarkan statemen yang kalau kita lihat sekilas bertentangan dengan ayat di atas. Beliau melarang Huzaifah ra, menikahi Ahli Kitab, walaupun menurut umar sendiri hal itu dihalalkan. Umar ra, takut kalau hal ini berdampak fatal mendatangnya, karena beliau melihat pada saat itu besarnya jumlah wanita muslimah, juga beliau takut (kalau menikahi perempuan Ahli Kitab) akan berdampak pada pendidikan akidah anak, sebab inilah Umar ra. melarang para sahabat saat itu (Huzaifah) untuk mengawini Ahli Kitab. Menurut DR. Muhammad Imarah dalam buku kecilnya an-Nash al-Islamy baina al-Ijtihad wal Jumud wat Tarikhiyah, larangan Umar ra, bukanlah melanggar nash yang ada, tapi ini adalah sebuah ijtihad yang mengeluarkan furu’ hukum dengan memandang kemashlahatan yang ada, di samping hukum aslinya masih tetap.
    DR. Yusuf el-Qordhawi memberikan syarat-syarat tertentu untuk mengawini perempuan Ahli Kitab, antaranya:
    Perempuan Ahli Kitab itu menjaga kehormatannya.
    Mereka bukan Ahli Kitab yang memusuhi Islam.
    Apabila jumlah kaum muslimin sedikit di negeri itu.

    Tidak ada indikasi yang menunjukkan ‘bahayanya pendidikan anak’ mendatang, terutama masalah akidah.

    Walaupun demikian, DR. Yusuf el-Qordhawi tetap saja mengatakan: ‘menikahi wanita muslimah adalah lebih baik dari pada menikahi perempuan Ahli kitab. (DR. Yusuf el-Qordhawi, 2002: 164).

    Dalam membahas nikah antaragama ini, kiranya ada dua golongan yang berpandangan ekstrim. Universitas Paramadina dengan gerakan JIL (Jaringan Islam Liberal)-nya, berpendapat boleh nikah antaragama dengan tanpa syarat dan bahkan, boleh nikah antaragama walaupun bukan dari Ahli Kitab, laki-laki atau perempuan. Di kelompok lain berpandangan ‘haram nikah antaragama mana saja’.

    Kelompok pertama – mungkin – beralasan kalau nikah antara muslim dan Ahlu Kitab (Yahudi dan Nashrani) boleh, sedangkan terdapat perbedaan mendasar antara dua agama, mengapa dengan agama lain tidak dibolehkan? Mereka lupa bahwa Tuhan mempunyai otoritas penuh dalam hal ini, bukankah mereka (Ahlu Kitab) juga agama yang pernah diturunkan Allah walaupun sekarang sudah terjadi tahrif (distorsi)?, ini adalah rukhshah (keringanan) yang diberikan Allah.

    Sedangkan golongan kedua beralasan, Allah berfirman: ‘Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu’min adalah lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun ia menarik hatimu….’. (QS. Al-Baqarah: 221). Ayat ini dipelintir oleh Ibnu Umar ra. dalam berhujjah haramnya menikah dengan Ahli Kitab, dan beliau mengatakan; ‘aku tak tahu syirik apa yang lebih besar dari orang yang mengatakan ‘Tuhannya Isa’? (dinukil oleh Fakhrur Razi dalam tafsirnya).

    Di sini Ibnu Umar ra. menyamakan antara Ahli Kitab dan orang musyrik lainnya. Kalau kita menilik sebuah ayat dari surat al-Bayyinah, kita akan mendapatkan indikasi yang membedakan antara Ahli Kitab dan orang musyrik. Allah berfirman: ‘Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang Musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata’. (QS. Al-Bayyinah: 1). Dijelaskan di sebagian kitab-kitab tafsir ‘bahwa Allah sendiri membedakan antara Ahli Kitab dengan orang-orang Musyrik’, terbukti tatkala Allah menerangkan orang-orang kafir di dalam ayat itu membagi kepada dua, Ahli Kitab dan orang Musyrik. Jadi – menurut penulis – ayat itu tidak sah dijadikan dalil pengharaman menikah dengan Ahli kitab. Allahu A’lam.

    Mungkin di benak kita masih mempunyai alasan lain, yang dimaksud Ahli Kitab di situ adalah Ahli kitab di masa keaslian kitab mereka, bukan masa sekarang yang penuh dengan perobahan dan kesyirikan. Penulis kira, perkataan ini sangat tidak beralasan sekali. Mengapa demikian? Bukankah kitab Taurat dan Injil di masa Rasul Saw. sudah terjadi distorsi? (lihat, QS. An-Nisa’: 46. dan masih banyak ayat yang menerangkan hal senada). Bukankah Tuhan mereka di masa Rasul Saw. adalah Tuhan Three in one? (al-Maidah: 72-73). Namun demikian, Allah tetap saja menghalalkan memakan dan menikahi perempuan mereka. Lalu mengapa kita membedakan di masa Rasul Saw. dan zaman sekarang (?), padahal kitab mereka sama-sama telah didistorsi dan mereka – dulu dan sekarang – sama-sama menyekutukan Allah sebagai Tuhan tunggal.

    Jelaslah bagi kita, bahwa Islam mempunyai sifat tasamuh (toleransi) yang cukup tinggi, yang harus menjadi pertimbangan agama lain untuk menyudutkan Islam sebagai agama yang kejam. Allahu A’lam.

    <* Penulis adalah mahasiswa Fak. Theology jurusan Tafsir Al-Azhar University.